بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Alhamdulillahirabbil 'alamin,
Pada tulisan ini Penuis akan menguraikan sedikit Tentang mengingat Kematian, Karena Banyak di antara masyarakat sekarang yang mengabaikan/menganggap sepele masalah kematian.
Dan sering kita mendatangi rumah duka tapi kita tidak mengambil pelajaran darinya, dan yang lebih menyedihkan ada tukang gali kubur yang tak mau tau dengan kematian.. masya Allah..
Allah Berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)
Apakah mereka Mengira setelah mati, selesai semuanya. Sebagai Umat Islam Kita harus yakin dengan adanya azab kubur dan hari kebangkitan/hari Akhirat dan semua yang kita kerjakan di Dunia akan di pertanggung jawab kan.
* Hikayat ..
Dulu tahun 1960-an ada seorang pemuda (sebut saja namanya sibuyung) adalah anak baru di Universitas Antah Barantah. Suatu sore (hari sabtu) setelah selesai kuliah sibuyung kebelet hendak buang hajat, dan dia pergi ke Toilet. Ternyata Toilet terletak di ujung lorong yang sepi, begitu sampai di pintu WC ternyata WC kotor buanget seperti wc terminal aja ... (namanya juga Univ. Antah Barantah), dia sempat mengurungkan niatnya untuk buang hajat. Tapi apadaya perut sudah sakit banget.
terpaksalah dia masuk ke WC itu. setelah selesai buang hajat... ternyata pintu WC tersebut Rusak alias tidak bisa dibuka dari dalam. akhirnya sibuyung minta tolong kepada orang yang ada di luar. selidik punya selidik diluarpun tidak ada orang. Akhirnya sibuyung mencoba mendobrak pintu, walah.. ternyata pintu terbuat dari besi, bukannya kebuka malah tulangnya sibuyung yang remuk.... akhir sibuyungpun menyerah..
hari pun semakin gelap......
sibuyung mencari tombol lampu karena sudah gelap, aduhhh.. tombol lampu diluar ruangan (WC) pula rupanya...
Hal akhir, sibuyung terpaksa menginap di dalam Wc yang gelap, bau dan diliputi ketakutan dan kedinginan.
Keesokan harinya, ternyata adalah hari minggu dan tak ada kegiatan di kampus tersebut.
sibuyungpun trauma dan ketakuatan sekali dengan apa yang akan dilewatinya nanti malam...
Nah, kita bisa mengambil pelajaran dari cerita diatas....
Alangakah menakutkan apabila kita mengalami hal yang sama...
Bisa kita bayangkan kalau cerita tadi hanya terperangkap dalam WC gimana nanti kalau kita dikuburkan...
kemana kita akan meminta pertolongan.. hanya Amalan di dunia yang dapat membantu kita.
Padahal, ketika kematian telah datang, tak ada seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya.
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ
“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” (Al-Munafiqun: 11)
Sudah siapkah anda...!!!
Dan betapa meruginya seseorang yang berjalan menuju alam keabadian (Akhirat) tanpa membawa bekal. Janganlah engkau, wahai jiwa, termasuk yang tak beruntung tersebut. Perhatikanlah peringatan Rabbmu:
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدْ
“Dan hendaklah setiap jiwa memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).”
(Al-Hasyr: 18)
Sungguh, hanya orang-orang cerdas cendikialah yang banyak mengingat mati dan menyiapkan bekal untuk mati. Shahabat yang mulia, putra dari shahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma mengabarkan, “Aku sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anshar. Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, mukmin manakah yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.’
‘Mukmin manakah yang paling cerdas?’, tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab:
أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ أَكْيَاسٌ
“Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384)
Karenanya, berbekallah! Persiapkan amal shalih dan jauhi kedurhakaan kepada-Nya!
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya. Shalawat dan salam semoga juga dilimpahkan Allah kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu Álaihi Wasallam, segenap keluarga dan para sahabatnya.
semoga bermanfaat..
0 komentar:
Posting Komentar