BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Organisasi Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Jadi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti dalam hubungan organisasi kemahasiswaan yang dimana suatu organisasi kemahasiswaan ini dapat menjadi wadah bagi siapapun yang gemar dalam ikut berpartisipasi didalam kegiatan kemahasiswaan yang juga dapat menjalin kekerabatan antar seseorang.
Agar tercipta dan terwujud suatu organisasi di dalam kemasiswaan yang mampu mengorganisir seluruh kegiatan kemahasiswaan yang berani dan bertanggung jawab dan bersifat mendidik dalam suatu organisasi yang kita dirikan.
B. Tujuan Organisasi
Setiap organisasi harus memiliki tujuan. Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive (bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan organisasi
adapun tujuan organisasi antara lain:
a. Membangun integritas kepribadian mahasiswa, perluasan wawasan, peningkatan kecendikiawan, serta pengabdian kepada masyarakat.
b. Membina, mengembangkan, dan menyalurkan kegemaran maupun potensi mahasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan UNP.
C. Jenis – Jenis Organisasi Kemahasiswaan
1. Tingkat Universitas
Ø Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM)
Majelis Perwakilan Mahasiswa merupakan bagian normatif tingkat Universitas yang bertugas:
1. Menyusun garis besar program kegiatan (GBPK) mahasiswa tingkat Universitas
2. Mengangkat dan memberhentikan BEM
3. Mengawasi dan mengarahkan BEM dalam melaksanakan (GBPK)
Ø Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan wadah pembinaan kemahasiswaan ditingkat universitas, untuk pengembangan penalaran, minat dan bakat serta kesejahteraan mahasiswa.
2. Tingkat Fakultas
Ø Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF)
Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas merupakan badan normatif tingkat fakultas sebagai wadah yang mendukung kegiatan mahasiswa dalam hal kesejahteraan, minat/bakat dan pembinaan penalaran. Anggota BPMF adalah merupakan wakil wakil yang dipilih secara langsung oleh para mahasiswa dari calon yang didukung oleh sekurang kurangnya 10 orang mahasiswa dan disetujui oleh Dekan. Syarat-syarat untuk menjadi anggota BPMF adalah (a) mempunyai integritas, kepribadian dan berbudi pekerti luhur serta (b) mempunyai prestasi belajar yang tinggi selama mengikuti jenjang pendidikan sebelumnya.
Ø Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF)
Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan wadah pembinaan kemahasiswaan di tingkat fakultas bagi pengembangan kekuatan penalaran individual mahasiswa (ideas and reasoning) serta tempat penyaluran bakat dan minat mahasiswa.
Ø himpunan mahasiswa jurusan ( HMJ)
HMJ adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat Jurusan di suatu perguruan tinggi/universitas/sekolah tinggi yang. Keberadaan Himpunan Mahasiswa Jurusan haruslah berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan media bagi anggotanya untuk mengembangkan pola pikir dan kepribadian yang berkaitan dengan disiplin ilmunya agar siap terjun ke masyarakat.
D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang menjadi tlak ukur dari hasil belajar kita selama satu semester ataupun selama kita mengikuti perkuliahan. Dalam bangku perkuliahan, hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. IPS (indeks Prestasi Semester)
Yaitu rata – rata hasil belajar semua matakuliah yang kita jalani pada semester tersebut.
2. IPK ( Indeks Prestasi Komulatif)
Yaitu rata – rata hasil belajar dari semua matakuliah yang telah kita jalani dari semester satu sampai semester yang dijalannya.
E. Pengaruh Organisasi
1. Pengaruh positif
Dengan mengikuti organisasi mahasiwa dapa mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, mahasiswa juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi dam mampu membangun karakter mahasiswa yang matang dalam berpikir, pandai dalam bersosialisai dan kritis dalam menyikapi permasalahan selain itu bisa melatih soft skill di luar kegiatan perkuliahan. manafat lain dari organisasi yaitu
1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan ksatria.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu pengetahuan.
2. Pengaruh Negatif
Walaupun pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak kontribusi mahasiswa, melalui organisasi kemahasiswaannya, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai disiplin ilmunya masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan akselerator dalam menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun politik.
Namun demikian, tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi' atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi, sehingga alangkah baiknya bila kita tengok sosok mahasiswa yang ada di kampus.
Mahasiswa yang apatis terhadap kegiatan organisasi kemahasiswaan tentu saja merupakan mahasiswa yang hanya memikirkan aktifitas perkuliahannya saja. Segala sesuatunya selalu diukur dengan pencapaian kredit mata kuliah dan indeks prestasi yang tinggi serta berupaya menyelesaikan kuliah dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Namun biasanya sosok mahasiswa seperti ini, justru akan mengalami kelemahan dan masalah dalam hal sosialisasi diri dengan lingkungannya, sesama mahasiswa dan masyarakat. Yang dampak negatifnya bisa saja dirasakan ketika sudah menjadi sarjana dan siap terjun ke masyarakat memasuki ‘dunia kerja'.
Sedangkan sosok mahasiswa aktivis dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan, adalah mahasiswa yang disamping menekuni aktifitas perkuliahan tapi juga menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi kemahasiswaan. Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi, tuntutan jiwa organisasi dan kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa jadi karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang dianggapnya membosankan.
Konsekuensi logis dari sosok mahasiswa seperti ini tentunya konsentrasi pemikiran dan waktu akan terbagi menjadi dua, satu sisi pada perkuliahan dan sisi yang lain pada kegiatan organisasi. Kegiatan perkuliahan juga terkadang malah terganggu oleh kegiatan organisasi atau bahkan ada yang meninggalkannya karena terlalu asyik. Sehingga terkadang menjadi alasan pembenar bahwa mahasiswa aktivis adalah mahasiswa abadi dan rawan DO.
0 komentar:
Posting Komentar